Teater “Perempuan-Perempuan Chairil” Ungkap 4 Perempuan dalam Hidup Sang Penyair

Demosmagz.com - Si Binatang Jalang, Chairil Anwar akan muncul dalam sebuah teater bertajuk Perempuan-Perempuan Chairil. Penulis puisi "Aku", "Krawang-Bekasi", "Selamat Tinggal" dan "Derai-Derai Cemara" itu hingga kini masih mengkoyak-koyak hati para penggemar sastra di Indonesia.


​Teater tentangnya kali ini menyoroti kehidupan asmaranya. Digarap oleh Agus Noor selaku sutradara dan Happy Salma selaku produser yang terinspirasi dari buku 'Chairil' karya Hasan Aspahani. ​Bercerita tentang empat perempuan dalam kehidupan sang penyair yang  menginspirasinya menulis sajak-sajak. Keempat perempuan tersebut antara lain Ida Nasution, Sri Ajati, Mirat dan Hapsah.


Sementara para tokoh akan diperankan oleh sederet aktor kawakan yakni Chairil oleh Reza Rahadian, Ida oleh Marsha Timothy, Ajati oleh Chelsea Islan, Mirat oleh Tara Basro dan Hapsah oleh Sita Nursanti.
​
​Kalian mungkin bertanya-tanya, sosok seperti apakah keempat perempuan yang mampu membuat Chairil jatuh hati hingga menginspirasinya menulis sajak-sajak? Mari sejenak sedikit mengulik sosok Ida, Ajati, Mirat dan Hapsah.


Pertama, Ida, ia digambarkan sebagai perempuan terpelajar dan intelektual. Mahasiswa Sastra di Universitas Indonesia yang sangat cerdas dan dipuja Chairil sebagai lawan berdebat dan berdiskusi yang cakap. Sesaat ia cinta buta pada Ida. Tapi Ida menganggapnya tidak punya masa depan.

Kedua, Ajati, cantik dan bermuka melankolis. Ia membuat Chairil menulis sajak sangat romantis yakni Senja di Pelabuhan Kecil. Ajati menganggapnya sosok yang jujur dan pemberani. Tapi ia tidak pernah tahu Chairil memuja dan mencintainya hingga sang penyair meninggal dunia.


Ketiga, Mirat, cinta penuh gelora dari Chairil yang membuatnya produktif menulis sajak. Mirat mencintainya, tapi ayah Mirat tidak setuju. Kemudian, Mirat menikah dengan dokter tentara. Dari situlah tragisme dan kemurungan Chairil muncul dalam sajak-sajaknya.

Keempat, Hapsah. Diujung hidupnya, Chairil menikahi Hapsah, pegawai yang sudah punya gaji tetap. Ia bukan perempuan pujaannya. Pernikahan mereka diwarnai pertengkaran karena Hapsah tidak memahami dunia Chairil yang dianggapnya tidak menghasilkan uang. Tapi didekat ajalnya, Chairil menyadari cinta dan penghormatannya pada sang istri.


Rencananya teater tersebut akan tayang pada 11 dan 12 November 2017 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Tiketnya pun dibandrol dengan harga yang cukup menguras kantong yakni dari Rp. 200.000 hingga Rp. 1000.000.